Erlan Erlangga Janiswara (0213U663)
Anjar Rachmatulloh (021401744)
Rizal Hasnan Habib (021401733)
Profil Perusahaan
Hewlett-Packard Company, dikenal umum sebagai HP, adalah salah satu perusahaan teknologi informasi terbesar dunia. dengan total pendapatan $ US91.7 miliar pada tahun 2006 (Hewlett-Packard, 2007). HP berbasis di Amerika Serikat dan beroperasi di lebih dari 170 negara.
Hewlett-Packard dibangun oleh dua orang yang bernama Bill Hewlett dan Dave Packard. Bermarkas besar di Palo Alto, California, Amerika Serikat, perusahaan ini memiliki keberadaan global dalam bidang komputasi, percetakan, dan gambaran digital, dan juga menjual perangkat lunak dan pelayanan jasa lainnya.
Pesaing utama HP:
- Lenovo
- Dell
- Gateaway Inc.
- Sony
- Toshiba
- Dll
Kasus
Industri : Hi-Tech (Hewlett-Packard Printers)
Masalah: Menganalisis fasilitas jaringan global
Lokasi: Singapura
Kasus Utama: Hewlett-Packard Singapura
- Strategi Diversifikasi
- Strategi Integrasi Vertikal
- Strategi Intensif
Sudah lebih 20 tahun Hewlett Packard mengatur perusahaannya
yang ada di Singapura untuk memproduksi kalkulator, HP telah memberikan
kemampuan manajerialnya dan sumber daya untuk mengembangkan lisensinya dalam
pengembangan teknologinya. Detail kasus dalam meningkatkan pertumbuhan volume
kapasitas perusahaan dan pengaturan failitas R & D.
Dari beberapa proyek
dijelaskan , dimana Singapura memberikan kontribusi dalam peningkatan jumlah
ketrampilan yang mengarahkan kepada berbagai upaya untuk mengatasi kegagalan
dalam pengembangan co-printer baru. Dan kini Singapura merasa siap untuk
mengembangkan printer pada pasar di Jepang. Dan dari kasus tersebut muncul
pertanyaan, apakah HP benar – benar siap atau tidak melaukan trobosan tersebut.
Ada juga masalah apakah pengembang mampu memahami pasar Jepang dengan baik.
PEMBAHASAN
Hewlett-Packard menetapkan sebuah pos R & D, yang
pertama dibuka di bawah direktur laboratorium Prith Banerjee, di suatu negara
kunci di kawasan pembuat komputer tercepat-berkembang. Beberapa tahun lalu, Hewlett-Packard (HP) memulai perombakan
laboratorium penelitian secara bertingkat, bertanggung jawab atas beberapa
inovasi komputasi yang paling penting dari 40 tahun terakhir. Sekarang,
Direktur laboratorium HP Prith Banerjee mengalihkan perhatian ke laboratorium
setengah dari HP internasional, yang bertujuan untuk menghasilkan perkembangan
mutakhir dari pos-pos ilmiah di Asia, Eropa, dan Timur Tengah.
HP membuka ketujuh laboratorium di Singapura pada tanggal 24
Februari, mendirikan pusat penelitian di suatu negara kunci di kawasan HP
pertumbuhan tercepat. Laboratorium HP juga memfokuskan lebih banyak penelitian di
luar negeri pada teknologi komersial yang ada. Laboratorium Singapura, yang
terletak di negara-fasilitas penelitian, milik pemerintah fokus pada pembuatan
perangkat lunak baru.
Singapura, Cina, dan Korea Selatan adalah negara-negara
dengan pertumbuhan penjualan tercepat untuk R & D di luar negeri yaitu
perusahaan-perusahaan AS, menurut laporan 18 Januari dari National Science
Foundation. Singapura merupakan transportasi, keuangan, dan teknologi.
Pelanggan HP banyak di Asia, di mana penjualan tumbuh 26%
selama kuartal pertama perusahaan.
“Jika anda melihat HP dan timbul pertanyaan, dimanakah
perusahaan ini akan tumbuh selain di AS, itu bukan di Eropa Barat, dan
bukan di Jepang,” kata Henry Chesbrough, seorang profesor di University of
California di Berkeley serta eksekutif direktur dari Haas School of Business
Center for Open Inovasion, yang mempelajari perubahan praktik penelitian
perusahaan.
Melihat kondisi yang demikian HP melakukan pengembangan
dalam rangka meningkatkan pendapatan, melalui produk barunya berupa
printer Deskjet 500J, perusahaan HP berusaha untuk menembus pasar Jepang yang
tadinya belum menjadi target pasar produk ini. Pada dasarnya bisnis global berkaitan dengan kemampuan dalam
mengidentifikasi pasar atau target pasar dengan menggunakan fasilitas –
fasilitas global yang bergembang saat ini. Berhasil atau tidaknya menembus
pasar global tergantung bagaimana perusahaan mengenali calon pasar yang akan
mereka tuju. Bagaimana perilaku pasar, budaya pasar juga keinginan pasar yang ada
di negara tersebut. Tentunya dengan didukung dengan kecocokan sumberdaya yang
dimiliki perusahaan tersebut. Ketika semua sudah terstruktur dengan baik dan
jelas, maka fasilitas global yang ada akan dengan secara maksimal dimanfatkan
perusahaan, dan potensi keberhasilan produk dapat terwujut.
Tidak penting produk yang akan kita jual di pasar global ini
akan berhasil atau tidak, tetapi tergantung pada perusahaan itu dalam menyusun
strategi untuk menembus pasar global, khususnya Jepang yang akan dijadikan sebagai
target pasar produk ini.
Kesimpulan.
Jadi, dalam upaya memperluas pasar atau mengembangkan pasar
melalui pasar global, butuh strategi -strategi untuk menembus konsumen
tersebut. dan dengan didukung dengan sumberdaya atau manajemen operasi yang
berbasis global yang lebih flexible. Karena dalam pasar domestic dan pasar
Internasional membutuhkan system atau manajemen operasi yang berbeda (konsumen
berbeda).
HP dapat menggunakan beberapa strategi selain memahami
secara keseluruhan apa yang menjadi minat dan keinginan masyarakat Jepang.
Adapun strategi yang digunakan adalah :
HP adalah sebuah teknologi perusahaan yang beroperasi di
lebih dari 170 negara di seluruh dunia. HP memberikan bantuan berupa layanan
yang dapat memberikan solusi atas masalah yang dihadapi masyarakat maupun
perusahaan. Perusahaan ini menawarkan produk portofolio teknologi yang sangat
lengkap. Belum ada perusahaan lain yang dapat menyaingi diversifikasi produk
yang dimilik oleh HP.
Strategi integrasi yang digunakan perusahaan Hewlett-Packard
adalah Integrasi ke belakang (Backward Integration) yaitu strategi untuk
mencari kepemilikan atau meningkatkan kendali atas perusahaan pemasok. Hal ini
dapat dilihat dari pemilihan pemasok tunggal untuk chip yang berasal dari
korea.
Melalui strategi ini perusahaan Hewlett-Packard
berusaha untuk mengembangkan produk yang dihasilkan dengan sebaik mungkin.
Kegiatan ini memerlukan usaha-usaha intensif karena posisi persaingan perusahaan
dengan produk yang ada ingin ditingkatkan.
Threatness
(Ancaman)
Profil Perusahaan Eastman Kodak
Eastman Kodak Company merupakan
sebuah perusahaan multinasional yang berbasis di Rochester, New York. Didirikan
oleh George Eastman dan Henry Strong. Perusahaan ini menghasilkan berbagai macam
produk kamera, fotografi, pencetak, dan lain-lain. Pada tahun 1888, Kodak dilahirkan
sebagai “brand”. Kamera portable pertama diperkenalkan dan menandai kelahiran
fotografi snapshot. Kodak kemudian dikenal dengan slogan “You press the button
we do the rest.” (Kamu tekan tombolnya - kami lakukan sisanya).
Penjabaran Kasus
Menurut kantor berita Reuters, Kodak mengajukan
perlindungan pailit ke Pengadilan di Kota New York pada19 Januari2012. Menurut
sejumlah pengamat, perusahaan pelopor fotografi tersebut tak sanggup melawan
arus digital yang semakin berkembang setiap tahun. Tidak seperti IBM dan Xerox
Corp, yang sukses menciptakan arus pendapatan baru saat bisnis mereka menurun.
Selain itu, penyebab kebangkrutan Kodak karena perusahaan tersebutmelewatkan
peluang bisnis.
Di Consumer Electronics Show di Las Vegas tahunan pada 2011
lalu, Perez dan Kodak memperkenalkan dua kamera baru yang diyakini bisa
terhubung secara nirkabel dengan printer dan posting foto ke Facebook. Namun
beberapa pengulas gadget mengatakan kamera baru tidak bisa terhubungke web
tanpa membonceng pada smartphone atau koneksi Wi-Fi. Analis mengatakan Kodak
bisa menjadi sebuah kelompok media sosial jika telah berhasilmeyakinkan
konsumen untuk menggunakan layanan online untuk menyimpan, berbagi, dan
mengedit foto-foto mereka. Tapi sebaliknya, Kodak terlalu berfokus pada
perangkat dan kalah dalam pertempuran online untuk jaringan sosial
sepertiFacebook.
Analisis penyebab bangkrutnya Perusahaan
Kodak East Corporation.
Setiap perusahaan harus dapat
mengantisipasi segala sesuatu yang dapat menyebabkan
kerugian atau bahkankebangkrutan bagiperusahaan. Alasan yang menyebabkan
kebangkrutan dariPerusahaan Eastman Kodak dapat dilihat dari beberapa sudut
pandang teorimanajemen, yaitu :
1. Learning
Organization
Di dalam lingkungan industri, setiap
perusahaan seharusnya selaludapat menyesuaikan diri dengan perkembangan yang
sedang terjadi dipasar. Setiap orang dalam perusahaan harus dapat mengembangkan
potensiperusahaan, dan melakukan observasi secara berkelanjutan untuk
mencapaihasil yang terbaik bagi perusahaannya. Hal ini yang tidak dilakukan oleh
perusahaan Eastman Kodak Corporation. Kodak seharusnya dapat mengembangkan
potensi yang ada. Terlebih sebenarnya pelopor pertama kamera digital adalah
perusahaan Kodak. “Status quo membunuh Kodak”.
Berdiam diri di era yang terus
bergerak tak akan membuat perusahaan berjalan dengan baik. Dengan kerugian atau
penurunan penjualan produknya, Kodak seharusnya dapat belajar dari pengalaman
dan mencoba untuk berinovasi lebih baik dengan mengeluarkan berbagai produk
yang dapat membuatnya bangkitdari keterpurukan. Namun perusahaan ini memang
belum memiliki kemampuan “Learning Organization”
2. Managing for Competitive Advantage
Sebuah kunci untuk memahami kesuksesan dari
sebuah perusahaan, baik nasional maupun internasional bukanlah dilihat dari
berapa banyak industri dimana perusahaan beroperasi akan memengaruhi masyarakat
atauseberapa besar perusahaan itu akan bertumbuh. Keunggulan kompetitif yang
ditekankan oleh perusahaan Eastman Kodak Corporation dari mulai awal
pendiriannya adalah memberikan kualitastinggi dan inovasi pada setiap
produknya.
Dari awal pendiriannya Kodak selalu memperhatikan kualitas padatiap
produk yang dihasilkannya.Pada abad ke-20, Kodak menjadi satu-satunya
perusahaan dimana banyak orang mempercayakan kenangan yang berharga bagi mereka
untuk diabadikan dengan produk fotografi Kodak. Hal itu disebabkan karena Kodak
menawarkan kualitas gambar yang baik untuk setiap hasil bidikan kamerafilmnya.
Namun melihat keadaan Kodak yang tidak dapat beradaptasidengan perkembangan
teknologi digital saat ini, maka kualitas pun sudah tidak dapat diandalkan lagi
sebagai Competitive Advantage perusahaan.
Kesalahan
Manajemen Strategi
Kodak sebenarnya bukan tidak menyadari
adanya ancaman kameradigital ini. Pada tahun 1981, setelah Sony merilis kamera
digital, Kodak melakukan riset pasar yang sangat detail mengenai ancaman
fotografi digital.Kesimpulan riset tersebut, yaitu :
- Fotografi digital berpotensi menggerus bisnis inti Kodak yangdidominasi kamera film.
- Butuh waktu untuk transformasi teknologi tersebut, namun Kodak punya sekitar satu dekade untuk bersiap-siap.
Ini harusnya jeda waktu (windows of opportunity) yang cukup bagi Kodak untuk
mempersenjatai diri. Mengingat kesimpulan tersebut, Kodak bukannya
mentransformasi teknologi yang digunakan tetapi perusahaan ini malah melakukan
kesalahan strategis. Daripada meningkatkan kualitas dan mematangkan teknologi
kamera digital agar dapat beralih dengan baik ke teknologi yang baru, Kodak
justru hanya mau mengembangkan teknologi digital demi memperbaiki kualitas kamera
film.
Alasan utama Kodak menerapkan strategi tersebut adalah karena Kodak enggan
meninggalkan bisnis film yang masih menguntungkan. Setiap perusahaan pasti akan
sulit untuk meninggalkan bisnis inti yang telah membuat namanya besar, tapi itu
juga harus melihat kondisi dan situasi pasar. Karena Kodak tidak tanggap keadaan
pasar maka perusahaan ini berada di kondisi krisis.
Analisis SWOT Eastman Kodak Corporation
Strength
(Kekuatan)
- Brand image yang sudah terkenal dan bagus
- Perusahaan yang pertama kali menciptakan kamera digital
- Harga kamera yang terjangkau
- Pelayanan terhadap konsumen yang ramah bila ada keluhan
Weakness
(Kelemahan)
- Tidak dapat beradaptasi dengan teknologi digital
- Terlalu fokus pada produk kamera analog
- Kualitas hasil gambar yang kurang memuaskan
- Fitur kamera digital masih sedikit dibandingkan dengan pesaing lainnya
- Produk kamera digital yang masih berjumlah sedikit
Opportunities
(Peluang)
- Pada era sekarang banyak orang-orang yang menganggap bahwa dokumentasi adalah penting.
- Memiliki pangsa pasar yang luas karena Kodak merupakan perusahaan multinasional.
- Persaingan antar perusahaan yang semakin agresif
- Kemajuan teknologi yang semakin canggih
- Munculnya perusahaan- perusahaan baru yang bergerak dibidang yang sama
- Tersedianya barang substitusi kamera digital yaitu handphone dan tablet PC yang memiliki kamera dengan resolusi tinggi.
Dengan melihat hasil analisis SWOT untuk
perusahaan Eastman Kodak Corporation ini sepertinya dengan keterlambatan Kodak
untuk mengantisipasi teknologi digital membuat Perusahaan ini sulit
menciptakan strategi-strategi bisnis yang dijalankan untuk dapat mempertahankan
perusahaannya.