Senin, 21 November 2016

Profil Perusahaan

Erlan Erlangga Janiswara (0213U663)
Anjar Rachmatulloh (021401744)
Rizal Hasnan Habib (021401733)


   







Profil Perusahaan
   Hewlett-Packard Company, dikenal umum sebagai HP, adalah salah satu perusahaan teknologi informasi terbesar dunia. dengan total pendapatan $ US91.7 miliar pada tahun 2006 (Hewlett-Packard, 2007). HP berbasis di Amerika Serikat dan beroperasi di lebih dari 170 negara.

   Hewlett-Packard dibangun oleh dua orang yang bernama Bill Hewlett dan Dave Packard. Bermarkas besar di Palo Alto, California, Amerika Serikat, perusahaan ini memiliki keberadaan global dalam bidang komputasi, percetakan, dan gambaran digital, dan juga menjual perangkat lunak dan pelayanan jasa lainnya.



Pesaing utama HP:

  • Lenovo
  • Dell
  • Gateaway Inc.
  • Sony
  • Toshiba
  • Dll

Kasus

Industri : Hi-Tech (Hewlett-Packard Printers)

Masalah: Menganalisis fasilitas jaringan global

Lokasi: Singapura

Kasus Utama: Hewlett-Packard Singapura

  • Strategi Diversifikasi
  • Strategi Integrasi Vertikal
  • Strategi Intensif

   Sudah lebih 20 tahun Hewlett Packard mengatur perusahaannya yang ada di Singapura untuk  memproduksi kalkulator, HP telah memberikan kemampuan manajerialnya dan sumber daya untuk mengembangkan lisensinya dalam pengembangan teknologinya. Detail kasus dalam meningkatkan pertumbuhan volume kapasitas perusahaan dan pengaturan failitas R & D. 
   Dari beberapa proyek dijelaskan , dimana Singapura memberikan kontribusi dalam peningkatan jumlah ketrampilan yang mengarahkan kepada berbagai upaya untuk mengatasi kegagalan dalam pengembangan co-printer baru. Dan kini Singapura merasa siap untuk mengembangkan printer pada pasar di Jepang. Dan dari kasus tersebut muncul pertanyaan, apakah HP benar – benar siap atau tidak melaukan trobosan tersebut. Ada juga masalah apakah pengembang mampu memahami pasar Jepang dengan baik.

PEMBAHASAN
   Hewlett-Packard menetapkan sebuah pos R & D, yang pertama dibuka di bawah direktur laboratorium Prith Banerjee, di suatu negara kunci di kawasan pembuat komputer tercepat-berkembang. Beberapa tahun lalu, Hewlett-Packard (HP) memulai perombakan laboratorium penelitian secara bertingkat, bertanggung jawab atas beberapa inovasi komputasi yang paling penting dari 40 tahun terakhir. Sekarang, Direktur laboratorium HP Prith Banerjee mengalihkan perhatian ke laboratorium setengah dari HP internasional, yang bertujuan untuk menghasilkan perkembangan mutakhir dari pos-pos ilmiah di Asia, Eropa, dan Timur Tengah.
   HP membuka ketujuh laboratorium di Singapura pada tanggal 24 Februari, mendirikan pusat penelitian di suatu negara kunci di kawasan HP pertumbuhan tercepat. Laboratorium HP juga memfokuskan lebih banyak penelitian di luar negeri pada teknologi komersial yang ada. Laboratorium Singapura, yang terletak di negara-fasilitas penelitian, milik pemerintah fokus pada pembuatan perangkat lunak baru.
Singapura, Cina, dan Korea Selatan adalah negara-negara dengan pertumbuhan penjualan tercepat untuk R & D di luar negeri yaitu perusahaan-perusahaan AS, menurut laporan 18 Januari dari National Science Foundation. Singapura merupakan transportasi, keuangan, dan teknologi.
   Pelanggan HP banyak di Asia, di mana penjualan tumbuh 26% selama kuartal pertama perusahaan.
“Jika anda melihat HP dan timbul pertanyaan, dimanakah perusahaan ini akan tumbuh selain di AS, itu bukan di Eropa Barat, dan bukan di Jepang,” kata Henry Chesbrough, seorang profesor di University of California di Berkeley serta eksekutif direktur dari Haas School of Business Center for Open Inovasion, yang mempelajari perubahan praktik penelitian perusahaan.
   Melihat kondisi yang demikian HP melakukan pengembangan dalam rangka meningkatkan pendapatan, melalui  produk barunya berupa printer Deskjet 500J, perusahaan HP berusaha untuk menembus pasar Jepang yang tadinya belum menjadi target pasar produk ini. Pada dasarnya bisnis global berkaitan dengan kemampuan dalam mengidentifikasi pasar atau target pasar dengan menggunakan fasilitas – fasilitas global yang bergembang saat ini. Berhasil atau tidaknya menembus pasar global tergantung bagaimana perusahaan mengenali calon pasar yang akan mereka tuju. Bagaimana perilaku pasar, budaya pasar juga keinginan pasar yang ada di negara tersebut. Tentunya dengan didukung dengan kecocokan sumberdaya yang dimiliki perusahaan tersebut. Ketika semua sudah terstruktur dengan baik dan jelas, maka fasilitas global yang ada akan dengan secara maksimal dimanfatkan perusahaan, dan potensi keberhasilan produk dapat terwujut.
Tidak penting produk yang akan kita jual di pasar global ini akan berhasil atau tidak, tetapi tergantung pada perusahaan itu dalam menyusun strategi untuk menembus pasar global, khususnya Jepang yang akan dijadikan sebagai target pasar produk ini.

Kesimpulan.
   Jadi, dalam upaya memperluas pasar atau mengembangkan pasar melalui pasar global, butuh strategi -strategi untuk menembus konsumen tersebut. dan dengan didukung dengan sumberdaya atau manajemen operasi yang berbasis global yang lebih flexible. Karena dalam pasar domestic dan pasar Internasional membutuhkan system atau manajemen operasi yang berbeda (konsumen berbeda).
HP dapat menggunakan beberapa strategi selain memahami secara keseluruhan apa yang menjadi minat dan keinginan masyarakat Jepang. Adapun strategi yang digunakan adalah :

   HP adalah sebuah teknologi perusahaan yang beroperasi di lebih dari 170 negara di seluruh dunia. HP memberikan bantuan berupa layanan yang dapat memberikan solusi atas masalah yang dihadapi masyarakat maupun perusahaan. Perusahaan ini menawarkan produk portofolio teknologi yang sangat lengkap. Belum ada perusahaan lain yang dapat menyaingi diversifikasi produk yang dimilik oleh HP.

   Strategi integrasi yang digunakan perusahaan Hewlett-Packard adalah Integrasi ke belakang (Backward Integration) yaitu strategi untuk mencari kepemilikan atau meningkatkan kendali atas perusahaan pemasok. Hal ini dapat dilihat dari pemilihan pemasok tunggal untuk chip yang berasal dari korea.
   Melalui strategi ini perusahaan  Hewlett-Packard berusaha untuk mengembangkan produk yang dihasilkan dengan sebaik mungkin. Kegiatan ini memerlukan usaha-usaha intensif karena posisi persaingan perusahaan dengan produk yang ada ingin ditingkatkan.














Profil Perusahaan Eastman Kodak
   Eastman Kodak Company merupakan sebuah perusahaan multinasional yang berbasis di Rochester, New York. Didirikan oleh George Eastman dan Henry Strong. Perusahaan ini menghasilkan berbagai macam produk kamera, fotografi, pencetak, dan lain-lain. Pada tahun 1888, Kodak dilahirkan sebagai “brand”. Kamera portable pertama diperkenalkan dan menandai kelahiran fotografi snapshot. Kodak kemudian dikenal dengan slogan “You press the button we do the rest.” (Kamu tekan tombolnya - kami lakukan sisanya).

Penjabaran Kasus
   Menurut kantor berita Reuters, Kodak mengajukan perlindungan pailit ke Pengadilan di Kota New York pada19 Januari2012. Menurut sejumlah pengamat, perusahaan pelopor fotografi tersebut tak sanggup melawan arus digital yang semakin berkembang setiap tahun. Tidak seperti IBM dan Xerox Corp, yang sukses menciptakan arus pendapatan baru saat bisnis mereka menurun. Selain itu, penyebab kebangkrutan Kodak karena perusahaan tersebutmelewatkan peluang bisnis.
   Di Consumer Electronics Show di Las Vegas tahunan pada 2011 lalu, Perez dan Kodak memperkenalkan dua kamera baru yang diyakini bisa terhubung secara nirkabel dengan printer dan posting foto ke Facebook. Namun beberapa pengulas gadget mengatakan kamera baru tidak bisa terhubungke web tanpa membonceng pada smartphone atau koneksi Wi-Fi. Analis mengatakan Kodak bisa menjadi sebuah kelompok media sosial jika telah berhasilmeyakinkan konsumen untuk menggunakan layanan online untuk menyimpan, berbagi, dan mengedit foto-foto mereka. Tapi sebaliknya, Kodak terlalu berfokus pada perangkat dan kalah dalam pertempuran online untuk jaringan sosial sepertiFacebook.

Analisis penyebab bangkrutnya Perusahaan Kodak East Corporation.
   Setiap perusahaan harus dapat mengantisipasi segala sesuatu yang dapat menyebabkan kerugian atau bahkankebangkrutan bagiperusahaan. Alasan yang menyebabkan kebangkrutan dariPerusahaan Eastman Kodak dapat dilihat dari beberapa sudut pandang teorimanajemen, yaitu :

   1. Learning Organization
   Di dalam lingkungan industri, setiap perusahaan seharusnya selaludapat menyesuaikan diri dengan perkembangan yang sedang terjadi dipasar. Setiap orang dalam perusahaan harus dapat mengembangkan potensiperusahaan, dan melakukan observasi secara berkelanjutan untuk mencapaihasil yang terbaik bagi perusahaannya. Hal ini yang tidak dilakukan oleh perusahaan Eastman Kodak Corporation. Kodak seharusnya dapat mengembangkan potensi yang ada. Terlebih sebenarnya pelopor pertama kamera digital adalah perusahaan Kodak. “Status quo membunuh Kodak”. 
   Berdiam diri di era yang terus bergerak tak akan membuat perusahaan berjalan dengan baik. Dengan kerugian atau penurunan penjualan produknya, Kodak seharusnya dapat belajar dari pengalaman dan mencoba untuk berinovasi lebih baik dengan mengeluarkan berbagai produk yang dapat membuatnya bangkitdari keterpurukan. Namun perusahaan ini memang belum memiliki kemampuan “Learning Organization”

   2. Managing for Competitive Advantage
   Sebuah kunci untuk memahami kesuksesan dari sebuah perusahaan, baik nasional maupun internasional bukanlah dilihat dari berapa banyak industri dimana perusahaan beroperasi akan memengaruhi masyarakat atauseberapa besar perusahaan itu akan bertumbuh. Keunggulan kompetitif yang ditekankan oleh perusahaan Eastman Kodak Corporation dari mulai awal pendiriannya adalah memberikan kualitastinggi dan inovasi pada setiap produknya.
   Dari awal pendiriannya Kodak selalu memperhatikan kualitas padatiap produk yang dihasilkannya.Pada abad ke-20, Kodak menjadi satu-satunya perusahaan dimana banyak orang mempercayakan kenangan yang berharga bagi mereka untuk diabadikan dengan produk fotografi Kodak. Hal itu disebabkan karena Kodak menawarkan kualitas gambar yang baik untuk setiap hasil bidikan kamerafilmnya. Namun melihat keadaan Kodak yang tidak dapat beradaptasidengan perkembangan teknologi digital saat ini, maka kualitas pun sudah tidak dapat diandalkan lagi sebagai Competitive Advantage perusahaan.

Kesalahan Manajemen Strategi
   Kodak sebenarnya bukan tidak menyadari adanya ancaman kameradigital ini. Pada tahun 1981, setelah Sony merilis kamera digital, Kodak melakukan riset pasar yang sangat detail mengenai ancaman fotografi digital.Kesimpulan riset tersebut, yaitu :
  • Fotografi digital berpotensi menggerus bisnis inti Kodak yangdidominasi kamera film.
  • Butuh waktu untuk transformasi teknologi tersebut, namun Kodak punya sekitar satu dekade untuk bersiap-siap. 

   Ini harusnya jeda waktu (windows of opportunity) yang cukup bagi Kodak untuk mempersenjatai diri. Mengingat kesimpulan tersebut, Kodak bukannya mentransformasi teknologi yang digunakan tetapi perusahaan ini malah melakukan kesalahan strategis. Daripada meningkatkan kualitas dan mematangkan teknologi kamera digital agar dapat beralih dengan baik ke teknologi yang baru, Kodak justru hanya mau mengembangkan teknologi digital demi memperbaiki kualitas kamera film.
   Alasan utama Kodak menerapkan strategi tersebut adalah karena Kodak enggan meninggalkan bisnis film yang masih menguntungkan. Setiap perusahaan pasti akan sulit untuk meninggalkan bisnis inti yang telah membuat namanya besar, tapi itu juga harus melihat kondisi dan situasi pasar. Karena Kodak tidak tanggap keadaan pasar maka perusahaan ini berada di kondisi krisis.


Analisis SWOT Eastman Kodak Corporation

Strength (Kekuatan)
  • Brand image yang sudah terkenal dan bagus
  • Perusahaan yang pertama kali menciptakan kamera digital
  • Harga kamera yang terjangkau
  • Pelayanan terhadap konsumen yang ramah bila ada keluhan

Weakness (Kelemahan)
  • Tidak dapat beradaptasi dengan teknologi digital
  • Terlalu fokus pada produk kamera analog
  • Kualitas hasil gambar yang kurang memuaskan
  • Fitur kamera digital masih sedikit dibandingkan dengan pesaing lainnya
  • Produk kamera digital yang masih berjumlah sedikit

Opportunities (Peluang)
  • Pada era sekarang banyak orang-orang yang menganggap bahwa dokumentasi adalah penting.
  • Memiliki pangsa pasar yang luas karena Kodak merupakan perusahaan multinasional.

Threatness (Ancaman)
  • Persaingan antar perusahaan yang semakin agresif 
  • Kemajuan teknologi yang semakin canggih
  • Munculnya perusahaan- perusahaan baru yang bergerak dibidang yang sama
  • Tersedianya barang substitusi kamera digital yaitu handphone dan tablet PC yang memiliki kamera dengan resolusi tinggi.

   Dengan melihat hasil analisis SWOT untuk perusahaan Eastman Kodak Corporation ini sepertinya dengan keterlambatan Kodak untuk mengantisipasi teknologi digital membuat Perusahaan ini sulit menciptakan strategi-strategi bisnis yang dijalankan untuk dapat mempertahankan perusahaannya.